Perlahan tapi pasti, Fatih mulai mendekati Zira dengan berbagai hal yang di anggap kebetulan. Juga melalui kedua anak-anaknya yang mendukung kedekatannya dengan Umi mereka, tentu saja hal itu berdampak Positif untuk Fatih. Ia jadi tidak perlu susah payah mencari cara untuk memunculkan kesempatan, karna dengan adanya dua anak itu ia sudah memiliki banyak kesempatan.
Zira sendiri mulai terbiasa dengan kedekatannya dengan Fatih, malah semakin lama Zira merasa tidak asing dengan hal itu. Ingatan lama Zira mulai menemukan celahnya, beberapa kali bayangan-bayangan itu datang dan menghampiri. Zira pun sadar akan hal-hal yang sering di lakukan Fatih, sama persis seperti yang ada dalam ingatannya.
Perasaan Zira yang awalnya biasa, kini berubah menjadi tidak biasa. Detak jantungnya menggila saat berada dekat dengan Fatih, entah karna ia menyukai pria itu atau karna ia sadar jika Fatih adalah bagian dari kehidupan masa lalunya.