Chereads / Jika Takdir Berkehendak / Chapter 144 - Sarapan Pagi

Chapter 144 - Sarapan Pagi

Adzan subuh berkumandang, semua orang di keluarga Khadafi mulai terbangun dari tidur mereka. Termasuk Alifah yang memang terbiasa bangun subuh, padahal saat itu ia tidur pukul 2 pagi tapi tetap saja saat adzan berkumandang matanya akan otomatis tidak mengantuk.

Alifah merasa nafasnya sesak, lalu ia membuka mata dan melihat wajah tampan seorang pria yang kemarin sore resmi menjadi suaminya. Alifah tersenyum, lalu ia menyentuh wajah pria itu dengan lembut.

"Pagi sayang," ucap pria itu masih dengan mata tertutup.

Alifah langsung menarik tangannya menjauh, ia benar-benar terkejut saat sang suami menyapanya. Alifah terus terdiam, membuat pria itu membuka matanya perlahan. Tatapan keduanya bertemu, Alifah mengerjap beberapa kali dan langsung merona karna ketahuan menyentuh wajah Azri saat pria itu sudah terbangun.

"Ka-kakak sejak kapan terbangun?" tanya Alifah dengan tatapan malu.

"Sejak adzan berkumandang," jawab Azri apa adanya.

Alifah terdiam, wajahnya semakin merona karna malu.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS