Alifah keluar dari kamar tamu, membuat tatapan semua orang tertuju padanya. Saat itu Alifah memakai gamis putih, dengan hijab senada, tidak lupa hiasan wajah seadanya dengan pewarna bibir yang sangat pas dengan wajahnya. Alifah terlihat cantik dan mempesona, hingga membuat Azri tidak mau mengedipkan matanya.
'Masya Allah, cantik sekali istriku. Kalau seperti ini bagaimana tidak semakin cinta? Terima kasih Ya Allah, engkau telah memberikan jodoh yang benar-benar terbaik untukku. Semoga engkau selalu meridhoi langkah kami, juga memberkahi ikatan kami. Aamiin,' batin Azri berkata.
Alifah masih menunduk, ia tidak siap jika tatapannya bertemu dengan tatapan Azri yang kini sudah resmi menjadi suaminya. Alifah malu, sangat malu. Jelas sekali jika saat ini wajahnya pasti terus merona, karna ia merasa begitu panas seiring dengan perasaannya yang begitu tergelitik.
"Fah, kenapa nunduk terus? Kamu tidak mau melihat suami kamu?" goda Laras pada cucu perempuannya.