Kali ini lelaki itu segera untuk pulang ke rumahnya, setelah mengantar Karin pulang. Ia ingin segera tahu bagaimana kondisi Miko dan misi nya di Jogja. Setelah sampai lelaki itu langsung menghubungi Miko, mempertanyakan informasi yang ia dapat.
"Gue berhasil nemuin café itu,gue juga berhasil ketemu sama direktur café nya, dia minta imbalan kalo kita mau cctv itu, dia juga bakaln ngasih tahu kita siapa yang bikin mereka pindah." Ucap Miko.
Dirgan menanyakan berapa imbalan yang direktur café itu minta. "Lebih dari 100 juta dan dia bakal kasih semua buktinya termasuk orang yang nyuruh dia." Jawab Miko.
Dirgan kebingungan setelah tahu harus menyiapkan uang sekitar 100 juta lebih, dari mana ia akan mendapatkan uang itu. Kini lelaki itu berpikir keras untuk mendapatkan uangnya. Sebenarnya dirgan bisa saja meminta kepada ayahnya, namun hubungan dia dengan pak Andre tidak terlalu harmonis. Ya, Andre adalah nama ayah dari Dirgan.
Sudah sekitar 6 tahun ia memutuskan untuk tinggal sendiri di rumah yang ia tempati, rumah itu pemberian dari ayahnya sebagai permintaan Dirgan saat berulang tahun dulu.
Tanpa berpikir panjang, lelaki itu langsung menjalankan motornya, bergegas pergi ke rumah ayahnya. Saat sudah sampai didepan rumah, lelaki itu sedikit ragu untuk masuk tapi ia tetap memaksakan diri demi Alysa.
Dirgan melihat ayah bersama istri dan anaknya sedang makan malam, melihat kehadiran lelaki itu mereka semua menyambut hangat kedatangannya. Lelaki itu ikut bergabung makan malam bersama atas permintaan keluarganya. Makan malam bersama selesai, lelaki itu memita waktu ayahnya untuk mengobrol sebentar di dekat kolam renang, karena Dirgan ingin hal ini hanya sedikit orang yang tahu.
"Ayah gak keberatan aku kesini?" Tanya Dirgan sambil menatap wajahnya.
Lelaki paruh baya itu menggelengkan kepalanya. "Aku bener – bener perlu bantuan ayah, untuk kali ini. Tolong Dirgan ya." Pinta lelaki itu.
"Ayah akan bantu jika ayah bisa bantu." Ucap Pak Andre.
Dirgan menghela nafas panjang. "Kasih Dirgan uang 300 juta, aku butuh banget."
Ayah laki – laki itu mulai menolah ke arah putranya. "Uang sebanyak itu untuk apa?" Tanya lelaki paruh baya itu.
"Aku gak bisa certain secara detail ke ayah, aku butuh uang itu untuk bantu temen aku yang punya masalah. Aku jarang minta sesuatu sama ayah, untuk hal ini aku mohon ayah bisa bantu aku." Pinta Dirgan dengan penuh harapan.
Lelaki paruh baya itu menganggukan kepalanya, yang berarti ia menyetujui permintaan Dirgan yang meminta uang sebesar 300 juta. Wajah lega yang ditunjukkan lelaki itu kali ini, tak lupa lelaki itu pun berterima kasih kepada ayahnya.
"Sudah ayah transfer, gunakan itu dengan baik." Ucap ayah Dirgan.
Lelaki itu kini kembali ke rumah dengan wajah dan perasaan yang lega karena ia bisa mendapatkan bukti itu dengan segera. Yang dimana dirinya dan Alysa akan segera bersama kembali. Saat diperjalan menuju rumah lelaki itu melihat Karin sedang mengobrol dengan lelaki yang sedikit lebih tua darinya, Dirgan mematikan mesin motornya dan berjalan diam – diam mendekati Karin. Untungnya dia selalu memakai penyadap suara kemanapun ia pergi.
Dirgan sudah sedikit bisa mendengar obrolan gadis itu, Karin dan lelaki itu bersalaman menunjukan tanda deal atas apa yang diucapkan Karin. Gadis itu langsung pergi meninggalkan lelaki yang bersamanya tadi, setelah gadis itu selesai mengobrol Dirgan langsung kembali ke motornya dan segera pulang kerumahnya untuk mendengarkan hasilnya.
"Gue kan udah bayar lo! Terus kenapa lo muncul lagi dihidup gue?" Bentak Karin.
"Denger ya gue bisa aja bocorin kalo lo sebenarnya yang nabrak cowok itu pake mobil gue. Mau gue lo beliin gue mobil baru, gue gak mau pake mobil yang bekas nabrak orang." Ucap lelaki yang bersama dengan Karin.
"Gue bakal beliin lo mobil baru, tapi setelah ini lo pergi jauh jauh dari hidup gue. Kalau perlu lo gak usah tinggal di Jakarta lagi."
Brakk!!!!!!
"Bangsatt!" Umpat lelaki itu sambil menggebrak meja operator.
"Tenang Dirgan, satu bukti lagi dan semua nya akan berakhir." Gumam lelaki itu.
Besok Dirgan berencana akan mengajak Karin ke Jogja untuk menemui Miko dan memberikan uang kepada direktur café, ia ingin Karin mengakui perbuatannya secara langsung agar dirinya jera atas perbuatannya.
"Karin cantik, gue udah izinin lo ke wali kelas, gue bilang kita ada acara keluarga. Gue bilang lo calon gue makanya harus ikut." Ucap Dirgan lewat teleponnya.
"Oke sayang, aku prepare dulu ya." Jawab Karin penuh dengan semangat.
Dirgan mempersiapkan seluruh kebutuhan yang ia bawa, ia sebelumnya sudah mengambil uang sebanyak 300 juta untuk diberikan kepada direktur café. Lelaki itu juga membawa penyadap suara dan membawa camera kecil. Tak lupa ia juga membawa document berisi perjanjian dimana jika direktur telah menggunakan uang itu maka ia akan berkata sejujurnya, jika direktur itu bohong ia akan dijebloskan kedalam penjara selama 4 tahun. Sengaja lelaki itu membuat perjanjian diatas kertas hitam putih agar memperkuat buktinya.
Di sisi lain, Alysa mempersiapkan keperluan sekolahnya, karena besok dia akan bersekolah kembali setelah bosan belajar dirumah sendirian. Ia juga akan bertemu dengan kekasihnya di sekolah walau dari jauh. Alysa terus memutar lagu Love Me Like You Do dari Ellie Goulding. Gadis itu sangat suka lagu – lagu inggris. Ia akan memutar lagu inggris sesuai isi hatinya bagaimana, sedih atau senang.
Besoknya, Dirgan menjemput Karin untuk segera pergi ke Jogja. Mereka berdua mampir terlebih dahulu untuk membeli bensin dan cemilan untuk jalan.
Alysa, kini gadis itu dijempit oleh Raka dan supirnya karena keadaan lelaki itu belum memungkinnkan untuk menyetir mobil. Saat pertama kali bertemu gadis itu lagi Raka berniat memeluknya namun gadis itu menjauh berkata bahwa dirinya masih canggung. Lelaki itu memahami gadis yang ada dihadapannya sekarang dan menyuruh Alysa untuk segera masuk kedalam mobil.
Diperjalanan tidak ada satu kata pun yng keluar dari mulut alsa, gadis itu diam membungkam. Pertanyaan Raka pun hanya dijawab dengan anggukan dan gelengan kepala.
Sesampainya mereka ke sekolah Alysa harus mengantar Raka dulu kedalam kelas karena ia sedikit kesusahan untuk berjalan. Semua siswa menatapnya kali ini dengan tatapan yang belum bisa gadis itu artikan. Saat sampai di kelas 12 IPS 1 gadis itu tidak melihat Dirgan, ia bertanya pada hatinya apa lelaki itu belum datang atau terlambat?
Gadis itu langsung pergi ke kelas saat sudah mengantar Raka, perlahan berjalan di koridor, menikmati suasana sekolah. Padahal hanya 2 minggu dia dirumah namun rasanya serindu itu.
Kini ia sampai di bangku belajarnya, dan melihat sekitar ruangan. Rasanya lega, tapi gadis itu belum menemukan Karin, apa gadis itu juga terlambat sama seperti Dirgan atau mereka berangkat bersama dan terlambat bersama juga? Tanya Alysa pada dirinya sendiri.
Saat Alysa masuk sekolah kembali, saat itu juga hari dimana pelajaran olahraga. Raka duduk disamping lapangan karena belum bisa mengikuti praktek. Kali ini pak Ridwan memberikan materi mengenai berenang. Yang artinya akan ada praktek berenang setelah itu. Semua siswa terlihat gembira, begitupun Alysa.
Pelajaran olahraga pak Ridwan pun selesai, semua murid kelas 12 IPS 1 dan kelas 12 IPA 3 bubar untuk berganti pakaian. Alysa membantu Raka kembali ke kelasnya terlebih dahulu sebelum dirinya berganti pakaian. Setelah itu Alysa kembali ke kelas untuk mengambil pakaian ganti dan menggantinya di kamar mandi, pada saat ia sedang berganti pakaian, beberapa siswa sedang ber-gossip.
Ehh gak nyangka ya sama Karin bisa sejauh itu hubungannya sama Dirgan, mana Dirgan ngajak Karin ke acara keluarga lagi di Jogja. Sweet banget ya, lebih cocok sama Karin sih dari pada sama cewe itu.