Adyatma mendesah. Pikirannya kembali teringat pada penuturan pria itu.
"Akhiri hubunganmu dengannya, Adyatma."
Pergerakan tangannya seketika terhenti. Tubuhnya masih menghadap pintu.
"Jika kamu tetap menemuinya, maka aku akan membuatnya hilang untuk selamanya." Suara berat itu terdengar mengancam. Adyatma pun memutar tubuh. Mata hitamnya menatap lurus pria tersebut.
"A-apa maksudmu?" Suaranya tercekat. Jantung berdebar cepat. Adyatma bukan tidak tahu apa yang ada dalam kepala pria itu, hanya saja dirinya tidak ingin menganggap pikiran pria itu benar, itu sungguh mengerikan.
Sudut bibir pria itu sedikit terangkat. Kedua tangannya diletakkan di atas meja. "Tentu kamu tahu jika aku menyukai perempuan cantik, bukan?" Kepala pria itu sedikit dimiringkan.
Mata Adyatma terbelalak. Apa yang dipikirkannya benar.
