Punggungnya disandarkan, kepala pun mendongak. Mata hitamnya menatap langit-langit. Wajah gadis itu kembali terngiang dalam benak. Embusan napas pun ke luar dari mulut. Kedua tangan menutup wajah ketika suara lirih itu kembali berdengung.
"Maafkan aku Kak, tetapi aku benar-benar lelah..."
Suara itu terdengar serak, bahkan tanpa menemuinya secara langsung pun Adyatma dapat mengetahui bahwa gadis itu tengah menangis. Namun, ketika mulutnya hendak terbuka, panggilan telah berakhir, dan ketika ia menghubungi kembali gadis itu, hanya suara operator yang menjawab. Adyatma menarik rambutnya hingga ia meringis. Sudah tiga hari berlalu, tetapi ponsel gadis itu tidak dapat dihubungi. Beberapa pesan yang dikirimkan ke sosial media gadis itu pun tidak kunjung dibaca. 'Sebenarnya apa yang terjadi?' batin Adyatma bertanya heran.