"Aku harus kembali bekerja." Alana memutar tubuh. Salah satu tangannya yang menyentuh gagang pintu mendorongnya hingga terbuka. Kakinya melangkah masuk. Derit pintu itu tentu membuat kedua perempuan mengalihkan pandangan dari beberapa lembar kertas di hadapannya. Mereka menatap Alana, wajah wanita itu selalu datar seperti biasa. Mereka memutar bola mata dan mendapati sesosok pria bertubuh tinggi. Kedua perempuan itu tidak dapat menerka sebab tubuh pria itu tidak tepat berdiri di depan pintu, mereka hanya menatap sebagian tubuh dari belakang dan salah satu kakinya. Ketika pria itu berbalik dan melangkah masuk, mata kedua perempuan itu terbelalak. Kepalanya saling menoleh, tatapan itu saling bertautan. Pandangan mereka seolah mengatakan, apakah kamu berpikir apa yang ku pikirkan?