"Kerja bagus, Adyatma!" Pria bertopi itu menepuk pundak Adyatma pelan. Adyatma pun terkekeh, sudut bibirnya terangkat hingga matanya semakin menyipit dan terlihat seperti satu garis saja.
Pria bertopi itu melangkahkan kaki meninggalkannya seorang diri. Adyatma pun mengedarkan pandangan. Beberapa orang yang berlalu lalang dengan barang bawaan agak menganggu, sehingga kepala Adyatma bergerak ke kanan-kiri. Ia mengernyit ketika tidak melihat seseorang. Kakinya hendak melangkah, tetapi sebuah tepukan terasa di pundak. Kepalanya menoleh, sudut bibir kembali terangkat. "Kakak dari mana saja?" Mata hitam itu berbinar.
Dari balik kacamata yang bertengger di pangkal hidung, mata hitam legam itu menatap lurus. "Ibu menghubungimu," ujar Rangga seraya menyerahkan ponsel pada Adyatma.