Alana mengedarkan pandangan. Dahinya berkerut. Seorang wanita paruh baya dengan wajah menenangkannya ke luar dari dapur. Di tangan wanita itu terdapat semangkuk sayur yang asapnya mengepul. Bau harum menyeruak. Aroma sayur itu menenangkan hati Alana. Ketika wanita itu meletakkan mangkuk tersebut di atas meja secara perlahan, Alana bersuara. "Bu, Safiya ke mana?" Alana mencari sahabatnya itu, tetapi sejak ia datang ke rumah, wanita itu tidak juga menampakkan diri. Bahkan ketika makan malam akan berlangsung, wanita itu tidak ada.
"Safiya malam ini makan malam dengan rekan kerjanya, malam ini merupakan ulang tahun kantornya." Wanita itu menjawabnya sembari menoleh menatap Alana. Terlihat raut sedih di wajah Alana. Wanita muda berambut cokelat itu bahkan mengerucutkan bibir. "Apakah kamu merindukannya?" Ibu Safiya tergelak. Wajah sedih Alana seperti seorang anak kecil berusia 5 tahun, menggemaskan.
