"Maksud Ibu?" Anindita bertanya dengan nada heran seraya menatap Sri dengan mata yang disipitkan.
Sri mendesah seraya beranjak dari sisi ranjang anaknya, berjalan menghampiri ke arah meja belajar di mana anaknya itu tengah duduk seraya mendongak menatapnya dengan tatapan bingung. "Jika Ibu bercerai, apakah kamu tidak masalah dengan hal itu? Ibu kira, kamu menginginkan kasih sayang seorang Ayah, Anin." Salah satu tangan Sri menyentuh pundak Anindita dan membuat anaknya itu mengernyit.