Suara yang dihasilkan oleh sapu lidi itu tentu membuat Chyntia tersentak dan juga mengerang. "Iya-iya!" Chyntia berdecak seraya bangun dari posisi tidur. Matanya yang terpejam dibuka secara perlahan, kemudian mengerjap beberapa kali. Rasa kantuk masih menyerang, mulutnya pun terbuka lebar.
"Cepat mandi Chyn!" Pria itu kembali berseru dengan suara yang memekik telinga.
Chyntia mendengkus. Dirinya beringsut dari tempat tidur. Kakinya melangkah gontai keluar kamar. Ketika berada di ambang pintu, Chyntia melihat seorang gadis berkacamata dengan seragam putih abu-abu tengah menatapnya. Chyntia mendengkus, kemudian melengos. Langkahnya mengarah ke dapur, sebab letak kamar mandi di rumah ini berada di dalam dapur.
"Anindita!" Suara Sri kembali memekik telinga.
Anindita memutar bola mata seraya mengembuskan napas. Ia berbalik badan. Kakinya melangkah ke arah pintu utama.