"Anin, Anindita!"
"Hah?" Gadis berkacamata itu tersentak seraya menoleh. Matanya membulat menatap seorang gadis bermata sipit yang duduk di sampingnya.
Syafira—gadis bermata sipit itu menyipitkan mata seraya memajukan wajah. "Terjadi sesuatu, kan?"
Anindita mendesah seraya tersenyum tipis. Kepalanya kembali menoleh ke arah papan tulis. "Begitulah," ujarnya pelan.
"Surya?" Syafira mengangkat salah satu alisnya.
Anindita kembali menoleh. Mata Anindita terbelalak. "Bagaimana kamu bisa mengetahuinya?" Dirinya bahkan belum menceritakan hal itu pada teman sebangkunya ini. Apakah Felia telah memberitahu Syafira?
"Felia tidak memberitahukan apa-apa." Syafira tersenyum tipis.
Anindita mengerjap. Apakah baru saja dirinya menyuarakan isi pikiran?