"Di, tempatnya di mana sih? Masih jauh?"
Mendengar Kharisma melontarkan pertanyaan tentu membuat Anindita menoleh sekilas ke arah Kharisma, kemudian menoleh kembali ke depan menatap seorang laki-laki yang tengah menyeretnya dan juga Kharisma. Sama halnya dengan Kharisma, Anindita pun bertanya-tanya apakah tempat itu masih jauh atau tidak. Sedari tadi Ardi hanya menyeretnya untuk memasuki lebih dalam tempat makan ini.
"Sebentar lagi!" jawab Ardi tanpa menoleh menatap kedua gadis di belakangnya.
Kharisma mendengkus. "Kalau begitu, lepasin pegangannya dong! Tanganku sakit!"
Anindita pun ikut mengangguk. Pergelangan tangan yang dicengkram oleh Ardi memang terasa sakit. Sepertinya warna merah akan membekas pada pergelangan tangannya.