"Dasar pria sialan!" Kain pada tangannya dilempar secara kasar ke sembarang arah. Mata hitamnya menatap sekeliling dengan tajam. Desah napas keluar dari mulutnya, "bahkan setengah dari barang di rumah ini dihancurkan olehnya," desisnya.
"Anak dari seorang wanita murahan saja sangat dibela," sinisnya.
"Aish!" Wanita berambut ikal itu berteriak kesal dengan napasnya yang memburu.
"SUAMI SIALAN!" Umpatan kembali keluar dari mulutnya.
Anindita yang mendengar umpatan itu hanya bisa mendengkus seraya berjongkok di depan pintu kamarnya. Tangannya masih mengambil beberapa serpihan kaca yang terlihat sangat kecil dengan kain. Seraya membersihkan, embusan napas kembali lolos dari mulut Anindita. Toples itu benar-benar dihancurkan hingga serpihannya berserakan. Benar kata ibunya, pria itu benar-benar sialan. Namun, ibunya pun tidak jauh berbeda dengan pria itu.