Seorang pria dengan kacamata yang bertengger di hidungnya tengah menatap serius laptopnya, suara ketika pada keyboard laptop terdengar cukup keras sehingga dapat memenuhi ruangan berukuran 4 x 4 itu.
Pria tersebut menyandarkan kepalanya sedikit ke belakang, ketika ia merasa hasil kerjanya sudah cukup memuaskan. Ia melepaskan kacamatanya, kemudian meletakannya di atas meja. Diliriknya sebuah jam weker yang berada di samping laptopnya, terlihat waktu sudah menunjukkan pukul 01.00 WIB. Ini sudah dini hari dan ia baru saja menyelesaikan pekerjaannya.
Hela nafas berhasil lolos dari mulutnya, rasa penat itu telah menjalar di seluruh tubuhnya. "Ini semua gara – gara Ryan, pria sialan itu." Pria itu bergerutu kesal sembari memijat kepalanya pelan.
"An, tolong aku!" Andrea menghentikan aktivitas membaca rekam medis pasiennya, ketika tiba – tiba saja Ryan telah masuk ke dalam ruangannya.