"Kana!"
Seruan itu membuat Kana, Fia dan Ines menolehkan kepalanya. Kana membulatkan matanya ketika melihat kehadiran seseorang di ambang pagar rumahnya. "Andrea?" gumamnya.
"Andrea?" Fia dan Ines bergumam dengan keningnya yang berkerut. Mereka berdua saling menatap. Fia mengangkat sebelah alisnya pada Ines. Ines pun mengangkat kedua bahunya.
Andrea melangkahkan kakinya memasuki pekarangan rumahnya. Kana hanya terdiam membeku di tempatnya. Matanya masih terpaku pada sosok Andrea yang telah berdiri tepat di hadapannya.
Senyum manis itu terukir, menambah poin ketampanan dari seorang Andrea. Fia dan Ines yang melihat wajah Andrea dari dekat memandang takjub. Pria di hadapannya ini begitu sempurna, tidak ada sedikitpun kekurangan yang terlihat.
Andrea menyerahkan buket yang berisikan camilan. Kana memandang heran. "Ini untukmu, terimalah." ujar Andrea.