"Aku ingin tahu dimana Kana tinggal." Andrea langsung mengatakan tujuannya. Ia harus cepat, Kana dapat melakukan apa saja yang tentunya hal itu tidak diinginkan oleh orang – orang terdekatnya.
"Tunggu, ada urusan apa kamu ingin mengetahui dimana Kana tinggal?"
Andrea berdecak kesal. Gadis ini terlalu banyak tanya. "Tidak bisakah kamu langsung memberitahuku saja, hah?" Suaranya sedikit meninggi. Ia benar – benar harus bergerak cepat saat ini.
"Aku tidak akan memberitahumu sebelum kamu menjawab pertanyaanku tadi." Andrea menghela nafasnya kasar. Waktunya telah terbuang begitu saja dalam panggilan suara ini. Riska benar – benar teman yang baik, bahkan terlalu baik untuk kondisi saat ini.
"Kana mengirimkan pesan padaku, dalam pesan itu ia ingin menyerah dengan hidupnya."
"Apa katamu?" Riska benar – benar terkejut mendengarnya.
"Aku akan segera ke rumahnya kalau begitu."