Kakinya melangkah menelusuri Departemen Jiwa. Matanya menatap setiap sisi kanan – kirinya dan didapati beberapa orang tengah duduk menunggu antrian. Melihat hal itu membuatnya sadar, bahwa ternyata di dunia ini tidak hanya dirinya yang mengalami sakit serupa, namun mereka pun merasakan hal yang sama.
Senyuman tipis terukir di wajahnya. Dirinya bukan mentertawakan mereka yang bernasib sama, hanya saja ia merasa lega bahwa ia tidak sendiri di dunia ini. Ketika dirinya ingin berbelok ke arah koridor rumah sakit, pandangannya teralihkan pada sebuah papan nama di atasnya.
dr. Andrea Adelard Alvaro, SpKJ
Matanya menyipit ketika membaca tulisan itu. Bukankah itu adalah nama Andrea? Jadi, nama lengkap Andrea adalah Adelard Alvaro. Dirinya sedikit mengangguk pelan ketika mengetahui nama lengkap pria itu.