"Jadi, apa hal penting yang ingin kamu bicarakan itu?" Alana langsung bertanya pada Safiya tepat ketika Adyatma telah meninggalkan mereka berdua dalam kamar inap ini.
Safiya pun menoleh mengalihkan pandangannya dari pintu menatap Alana. Mata cokelat kehitaman itu tengah menatapnya dengan tajam. Safiya mendesah hingga kedua bahunya ikut turun dan salah satu alis Alana terangkat. Sebelum Safiya membuka mulut dan melontarkan kalimat yang ada dalam benaknya, Safiya menghirup napas dalam-dalam kemudian mengembuskannya, hal ini dilakukan beberapa kali dan hal itu membuat alis Alana berkerut heran. Apakah yang akan dikatakan oleh Safiya benar-benar penting? Batin Alana bertanya-tanya.
"Oke La, sebelumnya aku ingin bertanya, apakah kamu tahu apa yang telah terjadi pada adik tirimu itu?" tanya Safiya seraya menatap lurus mata cokelat kehitaman di hadapannya.