Sesampainya di depan kamar inap Alana, langkah Adyatma terhenti. Adyatma menatap seorang wanita berambut ikal yang berdiri di depan pintu. "Apakah... kamu... yang menghubungiku?" tanya Adyatma dengan napas terengah. Wanita berambut ikal itu tidak langsung menjawab. Mata hitam legamnya menyusuri wajah Adyatma. Keringat terlihat di dahi Adyatma dan napasnya pun terlihat terengah-engah. Wanita itu menarik kesimpulan, pria di hadapannya berlari untuk ke sini.
"Ya, aku yang menghubungiku. Namaku Nadin." Wanita berambut ikal itu memperkenalkan diri.
"Nadin?" ulang Adyatma dengan alis berkerut heran. Adyatma merasa tidak asing dengan nama wanita itu, tetapi di mana ia pernah mendengar nama itu?
"Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Adyatma dengan salah satu alis yang terangkat.
Mata hitam legam Nadin menatap lurus mata hitam Adyatma. Sepertinya pria itu tidak mengingatnya, batin Nadin. "Tidak," jawabnya dengan singkat.