"Jadi, apa jawabanmu Al?" Rama kembali bertanya hati-hati dengan salah satu alisnya terangkat. Wanita berambut cokelat yang duduk di kursi penumpang, di sampingnya itu, masih termenung seraya menatap lurus ke depan. Beberapa menit bahkan sudah berlalu sejak Rama melontarkan permintaannya, tetapi wanita itu—Alana, belum juga membuka suara. Rama pun merasa gusar di kursi pengemudi.
Alana mengambil napas dalam-dalam kemudian mengembuskannya secara perlahan. Debaran itu masih dirasakan, gemuruh aneh pun masih menyelimuti hatinya. Namun, ada satu bagian kecil pada otaknya yang mengatakan, jangan libatkan Rama dalam lingkaran ini. Alana mengernyit. Tentu dirinya bertanya-tanya apa maksud dari isi pikirannya barusan. Alana berusaha untuk menerka, menafsirkan apa makna dari perkataan pikirannya itu.