Mata cokelat kehitamannya menatap pantulan diri yang berada di cermin. Salah satu tangannya terulur, disentuh bagian bawah matanya. Lingkar hitam itu terlihat jelas. Sepertinya akhir-akhir ini waktu tidurnya berkurang. Tangannya lantas beralih pada bagian mata. Terlihat pula matanya sayu. Sudut bibirnya sedikit terangkat. Seringaian itu terukir di bibirnya. Setiap ia mematut diri, matanya selalu terlihat lelah.
Dering beserta getaran memasuki pendengaran. Kepalanya sedikit menunduk. Sebuah nama tertera pada layar ponsel. Diambil ponsel tersebut, didekatkan benda tersebut ke dekat telinga. "Ada apa?" Tanpa menyapa terlebih dahulu, Alana langsung bertanya dengan suara datar.
"Aku ingin memberitahumu mengenai sesuatu." Suara pria itu terdengar dari ponselnya.
"Katakanlah," ujar Alana seraya menaikkan salah satu kakinya diatas kaki yang lain.
"Gadis itu berada di stasiun saat ini."
Dahi Alana berkerut samar. "Dengan siapa?"