Sepanjang perjalanan, Kana terus menekuk wajahnya, sesekali ia melirik seseorang disampingnya dengan malas. Andrea, pria itu terus saja berceloteh mengenai hal – hal yang sebenarnya tidak ingin didengarnya.
Telinganya terasa panas mendengarkan semua celotehan pria disampingnya. Bibirnya yang tidak bisa diam walau hanya sedetik, membuat Kana semakin geram. Ingin sekali bibir tersebut dibungkam dengan sesuatu sehingga tidak dapat berbicara.
"Bagaimana menurutmu?" Andrea tampak bertanya dengan wajahnya yang berseri – seri, pria itu tampak bahagia dapat bercerita pada Kana. Sementara Kana, gadis itu hanya menatap Andrea dengan wajah datar.
"Ceritamu tidak menarik." Ujar Kana sembari mengalihkan pandangannya ke arah jendela, setidaknya menatap dunia luar yang tampak gelap lebih baik dibanding dengan menatap Andrea.