Di tempat lain, seorang gadis tengah duduk di kursi belajarnya. Tangannya tampak menuliskan sesuatu di atas kertas putih. Di sampingnya terlihat beberapa kertas dengan coretan tinta hitam.
Beberapa kertas itu terlihat sedikit basah. Pada kertasnya saat ini pun terdapat beberapa bekas air yang tampak, namun gadis itu membiarkannya. Tangannya masih terus menuliskan beberapa kata.
Sesekali dirinya menyeka hidungnya yang telah berair. Bahunya sedikit bergetar ketika matanya kembali membaca tulisan pada secarik kertas di hadapannya. Setelah merasa cukup, ia kembali meletakkan kertas itu diantara kertas – kertas lainnya.
Tangannya kembali mengambil kertas lainnya, kemudian ia kembali menggoreskan penanya pada kertas putih itu.
Maafkan aku, Ibu...
Bahunya semakin bergetar ketika ia menuliskan permintaan maaf untuk sang ibu. Air mata yang sudah surut kembali tumpah membasahi pipinya. Tangisnya pecah ketika akan menuliskan sebuah pesan untuk ibunya.