Kediaman keluarga Erik
Selasa, 23.30 WIB
Astrid membuka pintu rumahnya dengan sisa tenaga yang tersisa. Kedua kakinya diseret masuk ke dalam rumah. Lampu-lampu dalam rumahnya telah mati, tetapi Astrid tidak acuh. Ia pikir kedua orang tuanya telah tidur.
Langkahnya melewati ruang tengah. Kakinya hendsk menaiki anak tangga, tetapi suara berat telah memenuhi pendengarannya dan membuat dirinya menghentikan langkah.
"Dari mana saja kamu?" Suara itu terdengar tidak ramah di telinga.
Astrid mendesah napas. Sesungguhnya ia tengah malas untuk berbicara, tetapi secara terpaksa ia memutar tubuh. Hanya beberapa langkah darinya terlihat Erik dengan tatapan tajamnya. "Aku ada acara makan malam," ujar Astrid dengan suara datar.
"Dengan pria itu?" Erik menyipitkan matanya.
"Ya," jawab Astrid singkat. Sungguh, ia benar-benar lelah saat ini.