Alana melepaskan sabuk pengaman. Desahan napas keluar dari mulutnya. Ia pun berkaca pada spion mobilnya. Salah satu tangannya menyentuh bawah mata, lagi-lagi desahan napas keluar. Matanya semakin mengecil, hidungnya pun masih merah. Benar-benar memperlihatkan jika dirinya habis menangis.
Sudahlah. Alana memutuskan untuk membuka pintu mobil, dan matanya mendapati mobil Adyatma telah terpakir di pekarangan rumah. Salah satu alisnya terangkat. Pria itu sudah pulang?
Kakinya melangkah keluar dari mobil, salah satu tangannya kembali menutup pintu. Tangan lainnya mengarahkan kunci mobil pada kendaraanya itu, sebuah suara pun terdengar dan Alana melangkah ke arah rumahnya.