"Alana! Kamu baik-baik saja, kan? Astaga, lihatlah wajahmu terlihat lelah." Marina menangkup pipi Alana seraya menggerakkan kepala Alana ke kanan dan kiri. "Apakah Adyatma membuatmu kesusahan, Nak?" Marina kembali bertanya dengan wajah khawatirnya.
"Bu, anak kandungmu itu aku, mengapa Ibu hanya memperhatikan Alana saja? Lagi pula aku tidak pernah membuatnya susah." Adyatma melirik sebal ke arah Alana. Tentu saja dirinya tidak terima dengan tuduhan Marina. Ibunya itu bahkan tidak tahu bagaimana sikap Alana ketika di rumah, tetapi Marina lebih khawatir dan perhatian pada wanita itu, benar-benar menyebalkan!