49. Jumkat 1002
Lusi dan Meriana menjaga Joy setiap harinya. Mereka berdua bergantian mengurus papanya Kai. Lusi masih seperti biasa, ia belum mengatakan tentang rencana mereka yang akan berpisah dalam waktu dekat. Kalau boleh jujur ia tidak tega kepadanya kedua mertuanya. Karena bahkan ia ketika ia dihina dan difitnah pun mereka masih membela dirinya.
Tapi kalau terus saja hidup dengan Kai yang sama sekali tidak menghargai keberadaan dirinya, buat apa? Semua hanya sia-sia saja, kan?
Lusi menghela napas, ia menghampiri ajoy yang sudah selesai makan dan sekarang sedang istirahat. Dipandangnya wajah laki-laki yang mirip dengan Kai tersebut. Ia tersenyum, merasa beruntung sempat menjadi salah satu dari keluarga Leander, meski akhirnya nanti ia tetap akan pergi dan tidak berarti apa-apa lagi bagi keluarga ini.
"Lus." Meriana masuk ke ruang perawatan, ia melihat menantunya menapa suaminya dengan sedemikian rupa. "Kenapa?"