"Siera! Bangun, Ra." Keenan membangunkan Siera yang tertidur lelap di jok mobil samping lelaki mengemudi.
Siera menggeliat, kemudian membuka matanya yang masih mengantuk.
"Sudah sampai, Keen?"
"Hmmm, tadi aku mau menggendongmu, tapi nggak jadi. Takut kamu nggak suka dan malah marah sama aku."
"Terima kasih sudah membangunkanku," ucap Siera lalu tersenyum manis, senyum yang mampu melelehkan kebekuan dalam hati Keenan.
Mata Siera belum sepenuhnya terbuka, gadis itu masih terlihat sangat mengantuk.
"Mau aku gendong, Ra? Itu mata kamu keliatannya udah malas untuk terbuka," tawar Keenan sedikit membuat lelucon agar rasa ngantuk Siera sedikit berkurang.
"Makasih, nggak usah, Keen. Sepertinya aku masih sanggup untuk jalan sendiri," ujar Siera, lalu gadis itu membuka seatbeltnya.
Setelah seatbelt terbuka, Siera membuka pintu mobil diikuti oleh Keenan. Lelaki itu berjalan agak cepat agar bisa berjalan beriringan dengan sang istri.