"Ya ampun, antri." Kiara melihat lemas ke arah antrian di orang-orang yang akan membeli tiket.
Terhitung kalau mereka berada diurutan belakang, masih ada sekitar delapan orang lain di depan mereka. Otomatis dua puluh menit yang tadinya disiapkan untuk waktu membeli tiket dan popcorn serta jalan ke lantai tiga menjadi berkurang. Sekarang tinggal sepuluh menit sebelum film diputar dan mereka masih antri tiket.
"Ya udah telat gak apa-apa, dari pada gak bisa nonton. Lagian kamu dandannya lama sih."
Kiara menatap suaminya. "Bang Aksa nyalahin aku?"
Merasa ia salah ngomong, Aksa langsung menggeleng kuat-kuat. Ia juga tidak tahu kenapa langsung mengeluarkan kalimat itu tanpa dipikir ulang. Sudah tahu Kiara mendekati bulanan, malah membangunkan macan yang seharusnya tertidur manis.
Wajah Kiara langsung berubah masam. Tangannya dilipat di depan dada, sedangkan pandangannya menghadap ke samping. Ia mana mau menatap suaminya setelah mendapat kalimat penyalahan tadi.