Chereads / Devil Angel / Chapter 13 - Curhat Sama Mantan

Chapter 13 - Curhat Sama Mantan

"Lo udah gak cinta sama Jhon?" tanya Rhudy. Dia sengaja mengajak Keynan bertemu untuk memastikan tentang yang kabar yang dia dengar dari kekasih mantannya tersebut.

Keynan menghela napas. Dia memejamkan mata. "Entahlah. Gue juga nggak tahu gimana perasaan gue sekarang." Pandangannya dilempar ke luar jendela kafe.

Terlihat beberapa pasang anak muda lewat di samping luar tempatnya duduk. Mereka saling bergandeng tangan. Romantis. Hingga tak sadar, Keynan tersenyum ketika melihatnya.

Dia membayangkan dirinya dan Ely yang berjalan dan saling menggenggam tangan seperti itu.

Hatinya menghangat.

"Oke. Gue nggak peduli lo mau mau berhubungan sama siapa! Bagaimana perasaan lo! Ada masalah apa! Yang jelas, lo harus bisa memutuskan sesuatu yang sudah lo mulai." Rhudy menarik napas berat.

Dirinya membebaskan Keynan akan menjalin hubungan dengan wanita atau lelaki. Dia sama sekali tidak peduli tentang itu, tapi jangan sampai masalah pribadi Keynan akan berimbas di karir lelaki itu.

Memang dia bukan siapa-siapanya Keynan lagi sekarang. Dalam artian bukan kekasih, atau teman sekamar lagi. Tapi penghasilan Keynan masih tetap dia yang mengelolanya, jadi tidak akan dia biarkan Keynan mengambil jalan yang salah. Jika dia tidak ingin kehilangan mata pencaharian sih.

"Tapi gue mulai ada rasa sama Ely." Akhirnya Keynan jujur.

"Bagus! Itu berarti lo ada perubahan ke arah yang lebih baik lagi. Gue dukung semua yang lo lakuin, asal masalah dengan yang lama diselesain dulu."

Keynan mengangguk. "Btw, kapan Jhon nemuin lo?" tanyanya.

Rhudy mengambil strawberry smoothie di depannya. "Kemarin. Katanya lo sudah mencampakkamnya."

"Gak ada yang mencampakkan. Dia saja yang terlalu cemburu."

"Tapi benar lo udah gak cinta sama dia, kan?"

Keynan tersenyum. "Gue juga gak tahu. Karena seperti apa rasanya cinta saja gue lupa. Hanya saja, saat ini nyaman kalau di dekat Ely. Tapi gue sadar, kalau Jhon pasti tidak akan tinggal diam kalau gue sering bersama Ely. Jadi, kami menghabiskan waktu diam-diam di belakang Jhon."

Rhudy mengangguk paham. Dia juga merasa kalau Keynan memang tidak mencampakkan Jhon, hanya saja, Keynan sedang mencari jati dirinya. Mantan kekasihnya tersebut sedang berada di tengah kebimbangan, antara tetap bersama Jhon, yang notabene adalah sesama jenis, atau bersama Ely.

Dulu, dia juga pernah mendapat tamparan dari Jhon karena masalah sepele. Hanya karena dia mantan Keynan, Jhon cemburu dan langsung melabraknya. Tapi itu dulu, sebelum dia menjelaskan semuanya kepada Jhon, bahwa Keynan lebih memilihnya.

Sekarang pun dia sudah menduga, kalau Jhon pasti berbuat hal yang sama dengan Ely. Pasti gadis itu sering mendapat kesulitan karena ulah Jhon.

"Jadi rencana lo kedepannya apa?" tanya Rhudy.

"Gue akan tetap pada rencana semula. Hanya saja entah nanti akan seperti apa."

"Menjadikan Ely sebagai tameng hubungan kalian?"

Keynan mengangguk. "Meski sekarang gue ragu."

"Kenapa?"

"Semakin lama, gue merasa hubungan dengan Jhon tidak ada kemajuan. Malah semakin gak sehat. Dikit-dikit bertengkar. Bentar-bentar ngambek. Kek remaja labil!"

Rhudy tertawa. "Salah siapa lo milih dia dulu, padahal masih banyak yang lebih perhatian dari pada dia."

"Terlanjur!" Keynan ikut tertawa.

Rhudy menggelengkan kepala heran. Sudah jalan dua tahun baru sadar sifat Jhon kayak apa. Jadi kemarin-kemarin ke mana saja Keynan itu.

"Lo gak ada kerjaan hari ini?" tanya Keynan.

"Sudah selesai. Hanya shotting iklan doang." Dia melirik arloji di tangannya. "Nanti malam ada pesta ulang tahun, lo gak ngasih tahu pacar lo?"

Keynan menggeleng. "Gue gak datang."

"Loh kenapa?" Rhudy mengeryitkan kening. Karena biasanya Keynan akan semangat saat ada pesta.

"Ely minta ditemenin nonton drama Korea. Ya udah, gue milih di rumah aja nemenin dia."

Mantan kekasih Keynan tersebut tertawa kecil. "Sepertinya lo udah beneran sayang sama gadis itu."

"Emang nemenin nonton bisa masuk kategori sayang?"

Lelaki di depannya menarik napas, kemudian menghembuskannya kasar. "Seingat gue, selama lo pacaran sama gue, sama Jhon, belum pernah tuh milih nemenin nonton dari pada pesta. Apa lagi yang ditonton drakor. Gak banget!"

Keynan tersenyum. Kalau diingat-ingat memang iya. "Itu karena gue suka lihat Ely senyum, menceritakan tentang film yang baru saja dia lihat dengan mata berbinar itu membuat mood seketika naik pesat."

"Itu artinya lo sedang jatuh cinta!"

**

(Gue kena masalah gara-gara pacar lo lagi.)

Pesan masuk ke ponsel Keynan. Lelaki itu segera mengetik balasan.

(Kenapa, El?)

(Itu pacar lo. Dia nyuruh gue buang sampah, eh ternyata dia udah naruh jam tangannya di kantong sampah itu.)

Keynan menghela napas.

(Terus gimana?)

(Gue dipanggil supervisor karena dilaporin sama Jhon.)

(Suruh ganti jam tangannya? Ya udah nanti gue yang ganti.)

(Bukan Key! Gue disuruh nyari jam tangan itu. Mana sampahnya udah diambilin sama truk sampah pula.)

Lelaki itu bisa membayangkan bagaimana kesalnya Ely karena ulah Jhon. Dia segera menghubungi salah satu orangnya untuk membantu mencari jam tangan milik Jhon.

(Lo sekarang di mana?)

(Di atas trus sampah!)

(Send lokasi lo. Gue ke sana sekarang.)

Setelah mendapat lokasi di mana Ely berada, Keynan segera meluncur ke lokasi tersebut. Orang suruhan Keynan sudah lebih dulu sampai di sana karena tadi Keynan juga mengirimkan lokasi Ely kepada orang tersebut.

Lima pemulung berdiri di depannya. Ely menggaruk kepala kebingungan.

"Kalian ke sini atas perintah siapa? Kok tahu kalau saya nyari jam tangan?" tanya Ely pada lima orang tersebut.

"Kami disuruh Bos Dino."

"Saya gak kenal sama orang itu."

"Ya sudah, yang penting Kak Ely ngasih tahu saja jam yang mau dicari seperti apa. Nanti biar Bos Dino yang menjelaskan pada Kakak." Salah satu pemulung yang terlihat masih muda menjawab pertanyaan Ely mewakili keempat temannya.

Ely mengangguk. Dia mengeluarkan ponselnya dan membuka foto jam tangan Jhon. "Seperti ini."

Kelima orang tersebut mengangguk. Kemudian mereka naik ke atas truk dan mulai membuka kantong sampah satu per satu sambil dikorek isinya.

Gadis itu ingin sekali menangis. Benar-benar ngajak perang lelaki itu. Sayangnya, dia kalah karena hanya seorang cleaning service, ah sialan!

"Keynan, gue pengen gigit orang!" desisnya ketika melihat mobil Keynan yang sudah berhenti tidak jauh dari truk sampah tersebut.

Gadis itu berlari menyongsong kedatangan Keynan. Bodo amat dengan bau badannya yang sudah sangat tidak mengenakkan karena dari tadi berpacaran dengan sampah. Setelah sampai di depan Keynan, dia menatap lelaki itu.

"Key!"

"Apa, El?"

Ely maju dua langkah.

"Awwww! Sakit bego!" Dia mengusap lengannya. Gigitan Ely barusan membuat bisepnya terasa cenat-cenut. Berasa kayak punya istri vampir.

"Salah siapa punya pacar kek dajjal!"