Pak Dana tertawa ketika Ely menceritakan tentang mereka yang kesasar di hutan sebelah kampung. Padahal seingatnya sudah benar tadi, tapi rupanya ia lupa.
Keynan sampai harus gendong Ely dan berlari dari sana ketika mereka mendengar suara yang berat yang menanyakan tujuan Ely.
"Itu namanya Jajang, dia kurang waras. Tapi baik. Biasanya kalau ada yang salah jalan emang suka ditanyain gitu."
"Tapi gak kelihatan wajahnya, Pak." Ely kembali meneguk teh hangat yang dibuatkan istri Pak Dana.
"Pasti manjat pohon. Kalian tadi nengok ke atas gak?"
Keynan menggeleng.
"Iya, berarti Jajang lagi di atas pohon. Ya udah gak papa, yang penting sekarang sudah tahu rumah Mamang, kan?"
Kedatangan Keynan di rumah Mang Dana menjadi pusat perhatian warga lainnya. Ia batu tahu, kalau Mang Dana adalah kepala desa di kampung itu.