Nayla masih tertawa terbahak-bahak, dia tidak sadar kalau saat itu mereka membiarkan Nayla tertawa sendiri. Setelah menyadari, Nayla pun bingung.
"Loh, pada ke mana orang ini? Jadi tadi aku tertawa sendiri?"
"Makanya kalau tertawa itu melek!" Ucap Attar.
"Eh, serius aku tadi, Kak. Jaka tadi ke mana? Apa dia marah karena aku mentertawakan dia?"
"Tidak tahu, kamu cari saja sendiri dan tanya langsung."
"Yah, aku malu kak. Ah sudah, biarlah. Aku yakin dia tidak marah kok. Hem, tapi apa benar dengan yang dia katakan tadi, Kak?"
"Iya, benar. Untuk apa dia bohong."
"Waduh, aku tertawa itu karena tidak sangka saja. Kalau memang benar, ya bagus deh. Itu artinya tidak akan ada yang ganggu keluarga kakak lagi. Tapi ngomong-ngomong, apa sudah ada kabar tentang anak Kakak?"