"Jadi Jaka sudah punya calon istri? Hem, hancur harapan aku. Padahal aku sudah mulai nyaman sama dia. Eh, tidak tahunya sudah punya calon istri. Mana calonnya cantik lagi."
Ucap Sandra berceloteh sendiri di dalam gudang itu. Tidak ada satu pun yang dengar dalam ruangan itu, kecuali dirinya sendiri.
"Eh, tapi kan baru calon. Kenapa aku menyerah. Haha! Lagi pula aku terlihat lebih cantik kok darinya. Aku yang dekat, pasti dia yang jauh akan kalah. Dan Jaka pasti akan pilih aku."
Pikiran jahat Sandra saat itu sudah muncul hanya karena ingin mendapatkan cinta yang baru tumbuh itu. Tapi tidak tahu dengan Jaka. Apakah dia merasakan yang sama atau justru akan tetap memilih Mayang.
Sementara itu, Attar langsung masuk ke dalam ruangan Jaka.
"Jaka, kamu kenapa? Mayang marah dengan kamu?"
"Iya," jawabnya singkat. Dengan tatapan mata yang kosong, dia sepertinya tidak mau banyak bicara.