"Hasan, kamu ini bagaimana sih? Katanya kamu papanya. Kok golongan darah saja tidak sama, jadi curiga aku." Celoteh Cantika.
"Sssstt!" Hasan saat itu berpikir keras dengan masalah lain. Bahkan dia tidak peduli dengan bedanya golongan darah dirinya dan Adam. Yang dia pikir saat ini, kenapa Attar tidak menginginkan anak itu. Jika menginginkan, paling tidak Attar akan mengatakan sedikit kata-kata pada Hasan.
"Aneh, kok Attar tidak bahas soal Adam ya? Dia main pergi begitu saja."
"Apanya yang aneh, kamu itu yang aneh. Kok bisa-bisanya golongan darah tidak sama dengan anak sendiri. Kamu itu papanya bukan sih?" Lagi-lagi Cantika mendesak Hasan untuk mengatakan apa yang di pertanyaan kan.
"Cantika, sudahlah. Bukan saatnya bahas ini. Lihat Adam, dia masih di rawat. Jadi please! Jangan buat tambah pusing ya!"
Hasan meninggalkan ruangan Adam dan Cantika di sana dan membiarkan Cantika bicara sendiri. Hasan pergi ke sebuah tempat di mana dia dapat berpikir.
