"Jaka, kenapa kamu tidak keluar dari tadi? Kamu sudah makan belum?"
Tok tok tok!
Ibu terus mengetuk pintu kamar Jaka, namun Jaka tidak menyahut. Tapi tiba-tiba dia membuka pintu dan membuat ibu terkejut. Bukannya minta maaf, justru Jaka meringis sudah membuat ibu terkejut.
"Kamu sudah makan belum?"
"Siapa yang masak, Bu? Aisyah?"
"Ibu, Aisyah kan sudah pulang ke rumah suaminya."
"Oh iya, aku lupa. Nanti saja, Bu. Aku masih kenyang."
"Yang benar ya, jangan malas-malasan makan."
"Iya, Bu!"
***
"Lihat lah, tidak ada yang berubah dari rumah ini kan? Bahkan foto pernikahan kita, foto kamu, masih aku pajang dengan rapi. Jadi kamu percaya kan sama aku. Kalau aku tidak salah,"
"Iya, aku percaya kok sama kamu. Hanya saja kejadian itu meski tidak sengaja, atau memang rencana Mayang, entah kenapa aku merasa kesal saja."
"Iya, aku mengerti kok. Kalau aku jadi kamu, pasti aku juga akan melakukan hal yang sama. Bukannya cemburu itu tanda cinta. Iya kan?"
"Nah, itu tahu."