"Sudahlah, Attar. Kamu harus ikhlas kan Aisyah. Jangan kamu paksakan diri kamu untuk terus menunggu Aisyah. Kasihan Aisyah di sana, dia juga ingin tenang. Nanti yang ada dia sedih lihat kamu seperti ini. Jangan sedih lagi ya!"
"Ma, aku belum bisa terima ini semua. Aku tidak percaya semua ini terjadi padaku."
"Memang sangat berat, tapi ini lah kenyataanya. Kita tidak bisa pungkiri."
"Iya, Ma!"
Grizelle mengelus rambut Attar yang saat itu di pangkuannya.
***
"Aku di mana?"
Tiba-tiba Aisyah terbangun dari tidurnya. Lalu dia melihat sekeliling dirinya yang tertutup oleh dinding bambu dan beratapkan daun ilalang. Sepertinya tempat itu sangat asing baginya, di mana tempat yang mungkin sangat jauh dari tempat asalnya. Setelah sekian Minggu, Aisyah baru terbangun. Lalu Aisyah segera beranjak dari tempat tidurnya yang beralaskan tikarnya. Dia mencari siapa yang sudah menolong dirinya.