"Untuk apa? Nanti kamu macam-macam lagi?"
"Ya ampun, sayang. Aku hanya ingin kembali kan motor Satpam tadi yang aku bawa."
"Suruh Pak Kasim kembalikan kan bisa, kenapa kamu harus kembali ke sana. Yang ada nanti kalian kesempatan dekat lagi."
"Ya Allah, ya sudah deh. Aku suruh Pak Kasim sekarang kembalikan motornya. Sudah ya, jangan marah lagi."
Attar keluar sebentar untuk memberikan kunci dan mengembalikan motornya satpam. Dia menyuruh pak Kasim untuk mengembalikan motor tersebut. Lalu kembali lagi ke kamar.
"Sudah?"
"Sudah, Sayang." Jawab Attar kesal.
"Jawabnya kayak tidak senang seperti itu sih?" Ketus Aisyah.
"Ya ampun, sayangku, cintaku, lalu aku harus bagaimana? Sini-sini aku peluk!" Attar hendak memeluk, tapi Aisyah menolak.
"Kan sudah aku turuti, kok masih marah."
"Aku tidak, marah. Aku hanya masih kesal. Sini!" Aisyah mendekat dan mengelap hidung Attar yang berdarah tadi.
"Makanya jangan nakal!" Ucapnya sembari menghapus noda darah itu.
