Beberapa Minggu setelah menikah, kebahagiaan mereka benar-benar tidak ada yang kurang. Hampir setiap hari rasa bahagia yang terus tercurah menjadi kesempurnaan.
"Aisyah, ayo ikut aku."
"Ke mana lagi, Attar?"
"Aku kan belum pernah ajak kamu ke kantor, ayo ikut."
"Oh, iya. Aku juga penasaran dengan kantor kamu. Yuk! Sekarang kan?"
"Kalau bisa sih Minggu depan. Hehe, nggak-nggak. Ya sekarang lah, Sayang."
Attar dan Aisyah hari itu berencana untuk pergi ke kantor Attar untuk menunjukkan usahanya pada sang istri. Karena selama menikah, mereka belum pernah datang ke perusahaan yang saat ini di geluti Attar.
Butuh waktu beberapa menit untuk sampai di kantor, setelah sampai seperti biasa Attar akan di turunkan supirnya. Lalu Attar dan Aisyah masuk ke dalam perusahaan tersebut.
"Wah, baru kali ini aku lihat kantor kamu secara langsung. Besar juga ya! Berapa karyawan di sini, Tar?"
"Hem, lupa. Yang aku ingat hanya kamu." Attar menyengir dengan sengaja membuat Aisyah tersipu malu.