"Oh, jadi begitu. Ya sudah lah, Kakak doakan saja yang terbaik untuk kalian ya. Kamu istirahat saja, tetap di kamar."
"Baik, Kak!"
May keluar dari kamar Aisyah. Namun saat dia keluar, Rahman sudah berada di depan pintu saat itu. May sangat kaget. Lalu Rahman giliran masuk dan melihat Aisyah saat itu sudah di dalam.
"Aisyah!"
"Kak, Rahman!" Aisyah langsung menarik tangan Rahman untuk masuk ke dalam kamar. Agar ayah tidak tahu kepulangan Aisyah saat itu. Karena Aisyah yakin, Rahman pulang pasti dengan ayahnya.
"Kak, jangan sampai ayah tahu kalau aku pulang. Ayah tidak tahu kan kalau aku di kamar?"
"Tidak, ayah tadi langsung ke belakang. Kakak dengar percakapan kamu dengan May makanya ke sini. Kenapa kamu pulang? Apa kamu sudah pasrah? Kamu bilang kemarin tidak akan pulang sebelum semuanya aman."
"Iya benar, Kak. Aku," Pembicaraan Aisyah terhenti ketika May membuka pintu kamar Aisyah.
"Ya ampuh, Kak May. Aku kira ayah!"