"Eh, ayo siap-siap semua. Bos sudah sampai mobilnya. Ayo kita sambut." Pekik pimpinan di tempat itu. Semua karyawan tampak berlomba-lomba untuk berdiri paling depan dalam penyambutan tersebut. Bahkan barisan terdepan kebanyakan wanita-wanita muda.
"Nay, kamu tidak ikutan di depan. Yang lain pada ikut sambut bos kita itu."
"Tidak, aku di sini saja. Kalau kamu ingin lihat, duluan saja."
"Iya dong aku ingin lihat. Jarang-jarang bos besar datang ke Indonesia. Rugi nanti kalau tidak lihat pria tampan keturunan Jerman. Yuk ah, aku ke depan ya. Nanti jangan lupa bawakan keluar jusnya kalau aku perintahkan!"
"Oke,"
Yang lain sudah menunggu di depan semua. Sedangkan Nayla memilih untuk di belakang sendiri. Dia tidak peduli bagaimana rupa bosnya yang katanya super tampan itu bagi mereka. Namun tidak membuat Nayla untuk penasaran.
"Tunggu-tunggu, tadi dia bilang kalau bos dari Jerman. Kok selama ini tidak ada yang bilang ya kalau bos berasal dari negara sana. Hem!"