"Nay, kenapa kamu langsung berubah pikiran seperti itu? Kamu sudah yakin dengan ucapan kamu?"
"Setelah aku pikir, kita memang sudah salah tinggal berdua di sini, mungkin Kakak benar. Kita harus menikah bagaimana pun caranya."
"Baik, lah. Secepatnya kita akan menikah."
"Iya, kak."
Sepertinya, keputusan itu sudah bulat. Attar dan Nayla berencana akan menikah dalam minggu-minggu itu. Tidak peduli bagaimana pendapat orang tuanya nanti, namun itu lah yang harus mereka lakukan demi menjaga harga dan martabat mereka masing-masing. Semua itu Nayla lakukan juga semata ingin menjaga Attar.
"Sebenarnya aku senang akhirnya menikah dengan Attar, tapi kenapa di saat seperti ini kondisinya. Bagaimana nanti kata mama dan papa. Pasti mereka akan marah besar. Tapi jika tidak menikah, siapa nanti yang akan urus Attar!"
***
"Aisyah, kenapa kamu sedih? Kamu sudah ketemu dengan Attar?"