"Aku baik-baik saja kok kak. Untung ada yang tolong aku."
"Oh, pasti sosial media yang kan pinjam kan? Siapa tadi namanya? Bara?"
"Iya, Kak. Namanya Bara. Dia juga kemarin yang sudah antar aku sampai ke Indonesia."
"Untunglah kamu bertemu orang baik. Jika tidak, mungkin entah jadi apa kamu di sana di siksa Oma kamu."
"Ya begitulah, Kak."
Pesan Nayla kala itu, sudah begitu banyak. Hingga semua dia cerita kan semasa masih di Jerman. Namun baru di baca oleh Attar saat itu.
Beberapa hari sudah Attar dan Nayla tinggal serumah. Mulai dari masak, cuci baju, makan, mandi, semua Nayla yang urus Attar. Beruntung Attar punya adik yang pengertian. Meski mereka pernah menjalin hubungan semasa SMA. Namun kini mereka hanya terikat saudara jauh.
"Kak, mau makan apa? Aku buatkan ya?"
"Hem, Kakak mau bubur kacang hijau campur duren. Kamu bisa kan buatnya?"
"Bisa, Kak. Tapi bahannya harus di cari dulu." Ucapnya lesu, lagi-lagi Attar kerjain Nayla dengan keinginannya itu.