"Memangnya kurang cantik apa sih Nayla, dan secantik apa sih wanita itu? Ha?"
"Ma, dia tidak cantik. Dan Nayla lebih cantik, tapi ini soal hati yang mengatakan kalau aku lebih suka wanita pilihan aku."
"Sudahlah, Ma. Biarkan saja dulu. Jangan terlalu paksakan Rayyan! Dia juga punya hak untuk memilih. Tapi semua Allah yang nentuin. Jadi tidak perlu khawatir kan semua."
"Terserah deh!
***
"Sepertinya, sudah tidak ada harapan lagi aku untuk dapatkan Nayla. Selain dia anak ibu Grizelle yang tidak mungkin aku dapatkan, karena dia adik aku sendiri. Dia juga sudah di jodohkan oleh pria lain. Tapi jujur saja hati ini tambah berat rasanya melihat dia bersama yang lain."
Attar berjalan menyusuri celah-celah taman yang tidak jauh dari rumahnya. Dia biasa berkunjung di tempat itu untuk menghilangkan kejenuhan di rumahnya.
"Nak, Attar!"
Seorang pria tua saat itu juga datang di taman untuk berolahraga. Kebetulan ketemu Attar lalu menyapanya.
"Iya, siapa ya?"
"Aku kakek kamu."