Chereads / Aku Bukan Boneka Ayahku / Chapter 19 - Di fitnah

Chapter 19 - Di fitnah

"Kamu akan aku berikan pekerjaan menjaga dan merawat anjing peliharaan aku."

"Enak saja, memangnya aku seburuk itu hingga kamu kasih pekerjaan untuk merawat anjing kamu?"

"Tidak mau ya sudah,"

"Itu artinya kamu kasih pekerjaan aku yang lain dan tetap kamu pinjamkan bukan?"

"Tidak semudah itu, kalau kamu tidak mau ya sudah. Tidak kerja dengan aku, juga tidak dapatkan uang sepeser pun."

"Yah, kamu kok begitu sih. Jangan buat aku malu dong di sini. Kamu 'kan teman aku. Masa kamu tega sih sama aku?"

"Bukan soal tega tidak tega ya, jaman sekarang tidak ada yang gratis. Lagi pula aku tahu betul soal kamu. Tidak hanya dengan aku kamu menawarkan diri, bahkan kamu sering jalan sama om-om juga kok aku lihat."

Kali ini Novia sangat di permalukan. Ternyata dia lebih murahan daripada Grizelle. Sedangkan Grizelle yang mendengar penjelasan Verrell merasa terwakilkan dan menahan tawa sejak tadi. Novia hanya menahan malu, namun dia butuh uang itu demi gengsinya. Karena terlanjur malu dengan Grizelle, akhirnya Novia pun menyetujui keputusan Verrell.

"Oke, baiklah. Aku setuju, dan berikan uang itu sekarang juga. Aku butuh sekarang."

"Jadi kamu mau kerjasama dengan aku 'kan?"

Novia hanya menganggukkan kepalanya dengan terpaksa.

"Oke, aku berikan uang itu sekarang. Mulai besok kamu sudah bisa kerja rawat anjing-anjingku setiap sore selama 3 bulan lamanya."

"Apa? Tiga bulan?"

"Kenapa? Kurang lama?"

"Kelamaan Verrell!" Jawabnya kesal.

"Sudah, laksanakan saja. Griz, tolong ambilkan uang 100 juta ya! Jangan kurang, apa lagi sampai lebih." Perintah Verrell.

Grizelle pun pergi menuju ruangan Verrell dan mengambil uang di brangkas.

'Beruntung banget sih Grizelle dapat kepercayaan Verrell semudah itu. Bahkan dia bisa melihat uang itu langsung dalam penyimpanannya.' Gumam Novia dengan merasa iri.

Tidak lama kemudian, Grizelle datang dengan membawa uang sesuai permintaan Verrell. Lalu uang itu diberikan pada Novia oleh Verrell.

"Sudah dapatkan apa yang kamu inginkan bukan?"Iya, terima kasih ya."

"Ya sudah!" Jawab Verrell dengan menganggukkan kepalanya. Namun, Novia masih berdiri saja.

"Apa lagi?" Tanya Verrell.

"Apa?" Tanya balik Novia. Dia malah kebingungan.

"Ya sudah pergi sana!" Perintah Verrell dengan geram.

"Iya, iya."

Novia sangat malu sudah di permalukan oleh temannya sendiri di depan Grizelle. Lalu dia beranjak pergi meninggalkan rumah Verrell yang megah itu.

"Verrell, kamu kenapa jahat banget sama teman kamu." Ucap Grizelle setelah Novia hilang dari pandangan.

"Kenapa? Bukannya dia juga teman kamu? Bukannya dia sudah hina kamu juga tadi?"

"Ya iya sih!"

"Lalu kenapa kamu kasihan? Lagi pula meski aku temannya, aku tidak menyukai sikap dia. Aku sudah tahu sejak dulu kalau dia memang suka merendahkan orang lain. Aku tidak suka itu. Padahal dia sendiri murahan. Oh iya, tadi kata Novia kamu jual diri dengan Om-om dan akan menikah dengan orang itu? Apa benar?" Verrell sedikit mengorek informasi Grizelle.

"Em, tidak kok. Tidak ada cerita seperti itu."

"Sudah, jujur saja sama aku. Meskipun aku orang yang menyebalkan, aku juga bisa menjadi tempat cerita kok. Kalau kamu butuh teman curhat kamu bisa cerita dengan aku. Jangan sungkan!"

Verrell menawarkan diri untuk menjadi teman yang baik. Sebenarnya dia sudah tahu derita Grizelle sejak awal menginjakkan kaki di rumahnya dan diserahkan ayahnya sendiri demi uang. Maka dari itu, Verrell memberikan pekerjaan lain untuk Grizelle.

"Sebenarnya, aku memang ingin di nikahkan dengan Om-om itu. Tapi itu bukan kehendak aku, aku juga tidak jual diri, tapi ayahku yang sudah menjualku. Untuk kedua kalinya, aku dijual sama kamu."

"Oh, begitu ceritanya. Kasihan kamu ya, aku harap setelah ini kamu bisa kuat dan bisa lanjutkan pendidikan kamu. Besok kamu boleh kuliah lagi kok."

"Percuma, aku tidak ingin kuliah lagi."

"Kenapa?"

"Karena tetap saja ayah akan menikahkan aku dengan Om itu." Ungkap Grizelle dengan sedih.

"Kenapa kamu tidak menuntut?"

"Kalau aku menuntut, nanti ayahku masuk penjara. Karena ayah banyak hutang sebab kebiasaan berjudinya."

"Bagaimana dengan ibu kamu? Dia pasti bisa tolong kamu."

"Aku tidak tahu dengan ibu, aku tidak ingin repotkan ibu. Sudah cukup ibu selama ini berjuang demi aku dan ayah. Dia banting tulang sendiri berjualan kue di luar demi untuk makanku, kuliahku, juga ayah yang kadang memaksa ibu untuk memberikan uang."

"Kenapa kalian masih bertahan dengan ayah kamu?"

"Aku tidak tahu pasti alasan ibu. Yang jelas, selama ini ibu masih bertahan dengan ayah."

"Ya ampun, kasihan ya kamu. Ya sudahlah, aku yakin suatu hari nanti kamu akan dapat jalan terbaiknya kok."

Verrell pergi beranjak meninggalkan Grizelle sendiri di kamar. Grizelle malah mengangumi tindakan yang dilakukan Verrell barusan.

"Ternyata, meski dia kaya, sombong dan nakal, masih ada tersimpan sedikit kebaikan di hatinya." Puji Grizelle pada Verrell.

"Aku jadi ingat Kiano. Apa kabar ya dia? Terakhir kemarin aku lihat dia seperti berpenampilan orang kaya. Sebenarnya siapa dia?"

Begitu banyak pertanyaan Grizelle kali ini, terlebih lagi dengan Kiano sosok pria tampan yang begitu dekat dengan dia akhir-akhir ini.

Keesokan harinya, Novia datang kembali ke rumah Verrell untuk melaksanakan tugas yang diberikan Verrell kemarin. Yaitu mengurus para anjing kesayangan Verrell. Verrell memelihara tiga ekor anjing untuk menjaga rumahnya. Anjing yang galak dengan orang yang baru dia kenal. Hingga Novia hampir saja kena gigitan anjing tersebut.

"Kalau tidak karena uang, sudah malas aku mandikan kamu njing!" ucapnya geram sembari memukul pantat anjing yang lagi dia mandikan. Anjing itu langsung marah, kesal karena perbuatan Novia.

Guk guk guk!

Gggrrrrrrr

Anjing itu mengerang dan menunjukkan taringnya dan menggigit Novia.

"Aaaaaa!"

Teriak Novia kencang membuat semua pelayan, penjaga, termasuk Verrell pun menghampiri kejadian. Kebetulan saat itu Grizelle yang lebih dekat, dia segera menolong Novia dengan mengambil kayu untuk mengancam anjing itu. Tindakan Grizelle kali ini dapat melepaskan gigitan anjing itu. Untung saja hanya menggigit baju lengan Novia, namun ada sedikit luka. Tidak lama Verrell datang.

"Ada apa ini?"

"Verrell!" Novia langsung menghampiri Verrell dan memeluknya. Hal itu Verrell biarkan saja karena mungkin Novia syok.

"Ada apa? Katakan? Kenapa anjing itu bisa marah dan gigit kamu?"

"Grizelle, sudah buat anjing itu gigit aku tadi. Dia sengaja pukul anjing itu agar menggigit aku yang lebih dekat dari anjing itu."

"Apa benar yang kamu katakan ini, Nov?"

"Benar, aku tidak bohong."

"Bohong, aku tidak lakukan apa-apa. Justru aku," Ucapan Grizelle di potong begitu saja oleh Novia.

"Jangan dengarkan dia, Verrell. Kamu tahu sendiri kan kalau aku dan dia saling tidak menyukai. Apa lagi kemarin aku habis hina dia, jelas dia balas dendam sekarang."

"Tidak, Verrell. Aku tidak lakukan apa-apa. Percayalah!" Ucap Grizelle membela diri.

"Bohong! Sudah jelas tadi kamu ambil kayu untuk pukul anjing itu." Sergah Novia.