"Loh, di mana Nayla? Kok tidak ada? Apa dia sudah pulang lebih dulu? Tapi dengan siapa?"
Verrell melihat kanan dan kiri namun tidak tampak Nayla. Akhirnya, Nayla yang bersembunyi pun berhasil menghindar dari papanya demi ingin mengerjai Rinton.
"Duh, aku harus cepat. Dia sudah jauh nih."
Nayla berlari menuju tukang petasan. Di sana banyak beberapa macam dan jenis petasan yang di jual. Nayla membeli salah satunya. Yaitu petasan.
"Aku harus beli banyak petasan ini. Biar dia jantungan nanti."
Setelah itu, Nayla mengejar pelan Rinton yang masih asyik berjalan tadi. Beberapa langkah jarak mereka, namun Rinton tidak menyadari akan hal tersebut.
Nayla menghidupkan semua petasan. Lalu melemparnya dekat dengan Rinton. Nayla langsung lari kencang saat itu juga.
Suara petasan yang begitu riuh membuat Rinton tunggang langgang berlari. Setelah menyadari bahwa itu adalah kerjaan Nayla, Rinton sangat marah besar. Dia berusaha mengejar Nayla saat itu juga.