Chereads / Other World Merchant [Bahasa Indonesia] / Chapter 2 - Arrival To Isekai 0.1

Chapter 2 - Arrival To Isekai 0.1

Di Bab sebelumnya setelah kehilangan kesadaran Dentaku jatuh didepan sebuah rumah yang menyatukan dengan kedai mie.

Di temukan oleh pemilik rumah untuk dibangunkan....

Sekarang.....

"hei nak bangun jangan tidur disini, nanti masuk angin" pemilik rumah berjongkok lalu mengguncang tubuh Dentaku.

Setelah beberapa kali dia mengguncang tubuh pemuda di depannya, belum ada reaksi sama sekali yang membuat pemilik rumah merasa bahwa pemuda didepannya pingsan.

"apakah anak ini mabuk? tapi bagaimana dia bisa masuk ke halaman? " kata pemilik rumah sambil Memandangi tubuh Dentaku yang masih terbaring tengkurap di tanah.

Tapi pintu masuk tidak terbuka sama sekali, "apakah anak ini terjatuh dari langit? dan lagi pakaian yang dia kenakan cukup aneh"

Pemilik rumah menggaruk kepala yang tidak gatal, dia mencoba untuk membalikkan tubuh pemuda itu.

Benar saja ketika wajah pemuda itu terlihat dia terkejut menemukan bahwa wajahnya tertutup darah yang mengalir dari dahinya.

"ah, dia terluka di kepala pantas saja dia tidak merespon ketika dibangunkan, aku sempat berpikir bahwa dia sedang mabuk"

Pemilik rumah buru buru mengangkat tubuh pemuda itu sambil berteriak memasuki rumah,"Nak! cepat kesini tolong panggil dokter ke sini! ".

Pemilik rumah berjalan ke kamar kosong yang ada di rumahnya.

Rumah ini memiliki tiga kamar tidur, satu dapur dan satu kamar mandi.

oh jangan lupa ruang tamu yang tidak besar dengan beberapa kursi yang mengelilingi meja bundar.

Ketika mendengar teriakan ayah seorang gadis yang diperkirakan seusia dengan Dentaku keluar dari kamar yang baru saja dimasuki pemilik rumah.

Hampir saja lupa rumah ini adalah bangunan dia lantai dimana lantai pertama digunakan sebagai kedai Mei sedangkan lantai kedua untuk tempat tinggal.

Gadis yang merupakan anak pemilik rumah ini memiliki tubuh yang bagus, jika diberi nilai kecantikan yang dia miliki hampir melebihi 9 poin dari 10 poin yang ada.

Ditambah telinga dan ekor hewan menambah nilai bonus pada pesona dirinya.

Anak pemilik rumah berjalan ke kamar sebelah dimana ayahnya berada, ketika dia melihat pintu yang terbuka dia langsung masuk.

Didalam kamar dia melihat sang ayah menyeka seseorang yang terbaring di tempat tidur.

karena bingung dia mendekati sangat ayah "ada apa ayah? kenapa memanggil dokter?.... " sebelum dia melanjutkan perkataannya dia melihat bahwa kepala orang yang terbaring terus berdarah.

Tepatnya itu adalah bagain dahi dan hidup yang mengeluarkan darah walaupun hanya sedikit tapi jika ini terjadi terus menerus bisa menyebabkan kekurangan darah yang fatal di era ini sangat sulit melakukan pengisian darah.

Apalagi bagi mereka orang biasa sangat sulit mendapatkan perawatan dari skill penyembuhan tingkat yang lebih tinggi.

Berbeda dengan sistem darah dunia lain yang dihitung dengan angka, di dunia ini darah dihitung sama seperti bumi.

Sehebat level atau tingkat kekuatan jika tidak memiliki skill perlindungan atau kemampuan anti instan kill masih akan mati ketika bagain penting dari tubuh terluka atau hilang.

Kecuali ras mayat hidup yang telah menentang hukum dunia dengan tetap hidup walupun sudah mati.

Bisa dibilang mayat hidup termasuk makhluk yang hidup antara kematian dan kehidupan yang menyebabkan makhluk ini Sudah dikalahkan.

Pemilik rumah menoleh kearah anaknya lalu berkata "kamu sudah melihat dia dalam kondisi seperti ini apa yang kamu diam saja di sana? kalau tidak dia akan sekarat dan meninggal karena kekurangan darah! "

"oke aku akan pergi tapi uangnya? kalau aku tidak membawa uang bagaimana dokter mau datang? " kata sang anak yang membuatnya sadar bahwa belum memberi uang untuk memanggil dokter datang.

Pemilik rumah mengeluarkan satu koin perak dari saku celana, lalu memberikannya sambil berkata "cepatlah dan jangan lupa katakan bahwa pasien mengalami pendarahan di kepala"

Setelah menerima uang itu anak pemilik rumah keluar dari kamar, menuruni tangga, keluar dari rumah, membuka pintu gerbang dan menutup kembali.

Segera bergas kearah rumah sakit kota yang berada beberapa puluh meter dari rumahnya.

Waktu saat ini menunjukkan pukul 5 pagi yang terlihat dari jam besar yang berada ditengah kota.

Dia sedikit gelisah sambil berjalan dengan cepat seperti berlari, karena ini sudah pagi beberapa orang sudah mulai aktivitasnya.

Beberapa orang yang mengenal gadis ini mengapa "selamat pagi Eriana pagi begini mau kemana? " tanya seorang paman yang merupakan pelanggan tetap kedainya.

"pagi juga paman, aku sedang terburu buru jadi tidak bisa memberitahu dirimu"

Eriana bergerak sambil membalas sapaan sang paman.

Pada akhirnya setelah berjalan cukup jauh dia sampai di rumah sakit kota, sebelum masuk gerbang dia dihentikan oleh seorang penjaga.

"berhenti sebelum masuk tunjukkan Kartu Identitas dulu! " kata penjaga dengan tegas.

pemeriksaan keamanan dilakukan jika terjadi sesuatu yang salah di rumah sakit pemerintah kota dapat melacak orang yang terlibat dengan cepat.

Ini juga untuk menghindari ras iblis yang menyamarkan diri memasuki rumah sakit untuk membuat kerusuhan ataupun menggantikan bahan obat dengan yang bahan berbahaya.

Setelah memberi kartu Identitas petugas itu menyuruh dia untuk menunggu sebenar.

"setelah beberapa saat aku akan kembali dan kamu boleh masuk ketika izin sudah di konfirmasi" kata penjaga dengan profesional.

Mendengar ini Eriana hanya mengangguk dan menambahkan beberapa kata "tolong lebih cepat pasien sedang mengalami pendarahan" katanya sedikit cemas.

"baik proses ini hanya akan berlangsung selama kurang lebih satu menit" setelah mengatakan itu dia berjalan ke pos penjaga yang berada tidak jauh.

mengeluarkan sebuah kotak yang ada lubang seukuran kartu Identitas, memasukan kartu ke sana setelah beberapa saat kartu muncul kembali yang menandakan bahwa pemilik kartu di izinkan memasuki rumah sakit.

mengambil kartu yang keluar dari kotak tadi penjaga berjalan kembali ke Eriana dan menyerah kartu itu kembali.

"baik kamu boleh masuk, hati hati dijalan"

"Terima kasih" kata Eriana dengan lembut lalu berjalan ke dalam rumah sakit.

.....

Nah disisi lain didalam rumah paman pemilik rumah masih berusaha menghentikan pendarahan pada dahi Dentaku.

Dia mengoleskan beberapa daun yang dipercaya dapat membantu penutup luka.

yah usaha tidak sia sia dia berhasil membuat lukanya berhenti berdarah.

Juga darah yang mengalir dari kedua lubang hidung juga semakin sedikit yang merupakan kabar baik.

"menurut waktu dokter akan datang dalam lima menit yang dimana itu tidak akan terlalu membahayakan dia "

Paman pemilik rumah tidak bisa tidak menghela nafas.

"sebelum dokter datang aku akan mengganti pakaian pemuda ini dulu" kata paman pemilik rumah berjalan keluar kamar ini menuju kamarnya yang berada di sebelah.

Dari tata letak tempat Dentaku sekarang berada diantara kamar pemilik rumah dan putranya.

Setelah beberapa saat paman kembali dengan pakaian biasa untukmu dipakai sehari-hari.

Perlahan mengganti pakaian Dentaku satu demi satu.

selesai dia meninggalkan ruangan kembali untuk menaruh pakaian yang awalnya dipakai Dentaku ke kamar mandi.

Saat dia akan kembali ke kamar untuk melihat keadaan Dentaku lagi suara dia orang terdengar dari lantai bawah.

"oh apakah sudah datang" katanya sambil mendekat ke tangga yang berada tidak jauh dari kamar.

Dia melihat anaknya bersama seorang dokter tua berjalan menaiki tangga sambil mengobrol.

....

Bersambung....

Jika saya menemukan inspirasi saya akan mengubah beberapa kata pada bab ini di masa depan.....