Isabel menawar dengan pedagang dengan waktu yang lama, Isabel yang dingin meskipun jauh dari orang tua dia tidak kekurangan uang, meskipun begitu jika membeli Sesuatu dia selalu berprinsip "selama masih menawar maka harus ditawar!".
"eh...kagak bisa seperti itu mbak! kenapa mbak nawarnya terlalu mahal!"ucap pedagang itu dengan wajah konyol dan kesal.
"yah suka suka saya dong!kan bisa nawar!"ucap Isabel menghela nafas dengan wajah konyol.
"yah...nawar yah nawar,jangan terlalu jauh juga mbak!"ucap pedangang dengan mengerutkan alisnya.
"yah...karena saya pembeli?!"ucap isabel tersenyum licik.
pedagang itu memiringkan kepalanya dan berkata"lalu apa hubungannya?"
Isabel mengangkat alisnya dan berkata dengan percaya diri"karena pembeli ialah raja!"ucap isabel dengan sombong dan narsis
pedagang itu terpaku untuk sesaat dan sudut bibirnya bergetar dengan kecil kerena ia tidak bisa menahan tawa"hahaha...raja nawar,yah kali raja nawar anak muda apakah kau raja dari pantai seribu hahahah ngakak!!"tawa pedagang itu dengan Mengejek lalu pedagang itu menjawab dengan sans" kalo anak muda seperti mu adalah raja,maka aku adalah dewa!"ucap pedagang itu membalas Isabel.
Isabel terpaku dan memukuli Reaksi yang sama"haha...pak tua seperti mu adalah dewa bercanda!masa dewa jualan!emang lu dewa ikan dan ayam!hahaha..."tawa Isabel sangat keras hingga memenuhi pasar.
pedagang kesal dan marah"anak muda!kau...membuat dewa ini kesal!!"
Isabel mendengar hal itu dan tertawa"haha...lihat Canva pria tua ini menganggap dirinya adalah dewa yang berada di langit,yah kali dewa dipasar!"