Chereads / TENSURA - BUTTERFLIES OF HOPE / Chapter 1 - CHAPTER 01

TENSURA - BUTTERFLIES OF HOPE

Wibunesia
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 8.5k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - CHAPTER 01

Disebuah Washitsu dengan Tatami jepang sederhana, terlihat Rimuru yang tengah berbaring dengan nyaman di atas sebuah slime raksasa yang dia ciptakan dari clone miliknya sendiri, dengan jendela ruangan terbuka yang membuat hembusan angin itu masuk melaluinya.

Note : Washitsu - ruangan / seperti ruang tamu

Hembusan angin menyapu tubuhnya dengan lembut membuat helayan rambut biru perak miliknya berayun seakan melambai pada sebuah keindahan.

Merasa nyaman dengan suasana yang dia rasakan saat ini, Rimuru memejamkan matanya dengan senyum indah di wajah bishoujo yang dia miliki, siulan angin yang menerpa rimbunya pepohonan menciptakan suara gemerisik dedaunan seperti layaknya alunan melodi ketenangan.

Hingga sebuah langkah kaki dengan pelan terdengar, berjalan di lorong rumah miliknya adalah Diablo dengan nampan di tangannya, Rimuru pun membuka mata emasnya secara perlahan dan melirik ke arah Diablo.

"Rimuru-sama, saya membawakan teh untuk anda" mengatakan itu, Diablo tersenyum lalu menuangkan teh untuk tuannya.

Rimuru perlahan duduk dan mengambil secangkir teh yang baru saja Diablo tuangkan untuknya.

"Terima kasih Diablo, bergabunglah denganku" ucapnya, lalu Diablo melakukan apa yang Rimuru pinta, Diablo pun duduk dan menuangkan teh untuk dirinya sendiri.

_____

Setalah mencapai tujuan terbesarnya yaitu perdamaian dunia, hal-hal yang selalu Rimuru kerjakan setiap hari hanyalah menghadapi masalah kenegaraan dan perkerjaan politik lainnya, pekerjaan seperti itu bahkan membuat Rimuru sering mengeluh, tak jarang Rimuru merengek seperti anak kecil pada pasangannya Ciel hanya karena pekerjaannya saat ini.

Yah mau bagaimana lagi, Rimuru adalah Tuan sekaligus Raja di negeranya dan itu merupakan sebuah tanggung jawab yang harus Rimuru pikul.

"Apakah anda baik-baik saja Rimuru-sama?" Tanya Diablo yang khawatir melihat tuannya yang terlihat murung.

*menghela nafas*

"Aku baik-baik saja, aku hanya sangat bosan memikirkan bagaimana setiap hari aku hanya mengerjakan tumpukan kertas menyebalkan itu, bahkan tak jarang aku harus memeriksa masalah tentang Dwargon, Sarion, bahkan Ruberios, tak hanya itu masalah juga selalu datang dari negara baru yang menyuarakan perang pada tempest, adapun masalah dewan barat, haaaa.... meski Rigurd dan Testarossa membantuku, namun jiwaku merasa sangat lelah dengan pekerjaan dan semua masalah ini" Keluh Rimuru.

"Kalau begitu, biarkan saya membantu meringankan beban anda tuanku"

"Tidak, aku tak ingin merepotkanmu lebih dari ini Diablo, kau telah banyak membantuku dalam setiap masalah yang menimpaku, ini tanggung jawabku sebagai Pemimpim, untuk sekarang fokuslah pada pekerjaan yang sudah aku tugaskan untukmu, kau tak perlu menghawatirkanku"

"Jika itu yang Rimuru-sama katakan, kalau begitu, adakah hal lain yang bisa saya lakukan sekarang untuk anda?"

Rimuru berfikir sejanak.

"Emm, baiklah... tolong pijat kepalaku, aku merasa sedikit pusing" keluhnya. Meski tidak benar-benar pusing namun entah kenapa hanya itu yang Rimuru inginkan saat ini.

Apapun permintaan Rimuru, Diablo tidak pernah mengeluh tentang permintaanya, dia selalu melakukannya dengan sepenuh hati, Diablo pun mengganti posisi duduknya, lalu Rimuru berbaring dan menyandarkan kepalanya di atas paha Diablo.

Dengan pijatan lembut di kepalanya membuat Rimuru kembali merasa tenang, perlahan Rimuru kembali menutup matanya.

"Ne Diablo, apa kau memiliki sebuah saran yang bisa membuat kebosananku ini hilang?" Bisik Rimuru

Diablo berfikir sejenak sebelum akhirnya dia menjawab pertanyaan tuannya itu.

"Bagai mana dengan menerima tantang dari Guy?" Jawab lirih Diablo.

Mendengar jawaban Diablo, Rimuru membuka matanya lalu menatap diablo dengan ekspresi sedikit jengkel.

"Mo.... Tidak adakah saran lain selain itu? Aku bukannya tak ingin menerima tantangan dari Guy, hanya saja, aku sudah bosan, Guy hampir setiap hari menantangku dan akhirnya selalu berakhir dengan kemenanganku?"

"Anda benar, lalu apa?" Jawab Diablo bingung, tapi dia juga senang karena melihat ekspresi cemberut tuannya itu yang jarang Rimuru perlihatkan.

Melihat reaksi Diablo, membuat Rimuru menyerah dan menghela napas panjang lalu kembali menutup matanya menikmati kembali pijatan dikepalanya.

Hanya saja suasan hatinya kini menjadi gundah, Rimuru semakin bosan dan terus berusaha memikirkan suatu cara yang benar-benar dapat menghilangkan kebosanannya itu.

Ciel pun bertindak karena merasa kasihan melihat tuannya dan dia pun memberikan sebuah saran.

[Bagai mana jika Master berpetualang di dimensi yang berbeda?]

Mendengar saran Ciel membuat Rimuru bangun dari posisinya dengan wajah tertarik, disisi lain Diablo terkejut dan memasang wajah bingung melihat tingkah dari tuannya itu, Rimuru pun bertanya dengan penuh semangat 'benarkah? Lalu apa yang harus aku lakukan Ciel?' Dan disini Ciel menjelaskan semuanya.

[Mudah saja Master, namun sebelum itu, saya ingin memberi tahu Master bahwa saya telah menemukan sesuatu yang luar biasa, Master telah mendapatkan peluang untuk berevolusi lagi ketingkat yang tertinggi]

Rimuru terdiam beberapa saat untuk mencerna apa yang Ciel katakan, hingga dia pun tersadar kembali dan berteriak 'Apa.....' dengan cukup keras dan dengan ekspresi wajah yang sangat terkejut, Diablo juga tersentak kaget karena tuannya bertingkah aneh.

Ciel pun menengkan tuannya dari keterkejutan, lalu menjelaskan pada Rimuru apa saja manfaat dari evolusinya itu, Rimuru mendengarkan dengan seksama apa yang Ciel jelaskan, intinya, evolusi itu dapat menyempurnakan eksistensi Rimuru sendiri, Rimuru pun cukup terkesan dengan manfaat yang akan dia dapatkan, tanpa banyak berfikir Rimuru pun setuju untuk melakukan Evolusinya lagi.

"Jadi apa yang harus kulakukan, Ciel?"

[Master hanya perlu pergi ke dimensi kekosongan untuk menyatukan {Energi Void Eternal}, {Chaos Apocalypse} dan {Stardust Nihility}, pengentrolan penuh menggunakan energi dari konsep {Trun Null} menyatukan semua energi itu kedalam diri Master, dengan {Imaginary Space} master yang takkan pernah penuh dapat mempercepat proses, maka evolusi dapat di lakukan tanpa masalah]

Rimuru kembali berfikit untuk sesaat karena dia sedikit bingung dengan penjelasan Ciel, namun Rimuru mengabaikaanya dan tanpa memperdulikan apapun Rimuru menyetujui saran Ciel.

"Baiklah, mari kita lakukan, tapi... Butuh berapa lama aku melakukan itu?"

[Jika proses berjalan dengan lancar, maka hanya butuh satu tahun, apakah master ingin melanjutkan Evolusi? Y/N]

"Tunggu, tunggu, tunggu.. aku tak bisa melakukan itu tanpa memberi tahu semua orang terlebih dahulu, mereka akan cemas dan khawatir jika aku menghilang tiba-tiba, kita akan memberi tahu semua orang lalu kita bisa melakukan evolusi itu"

Ciel juga setuju dengan itu, Rimuru kemudia meminta Diablo untuk mengumpulkan semua petinggi, saat semua petinggi sudah berkumpul, Rimuru memberitahu tentang semua rencana dan tujuannya pada mereka, awalnya mereka cemas dan khawatir namun mereka pada akhirnya mengerti dan menyetujui permintaan dari tuannya.

Mendapat persetujuan dan dukungan dari semua orang, Rimuru dengan bantuan Ciel kini pergi ke dimensi kekosongan untuk melakukan ritual evolusi dirinya.

To be continue...