Sejak tadi, Sophia hanya duduk di mobil dengan raut wajahnya yang tampak cemberut. Bagaimana tidak?
Adrian bahkan menuduh dengan seenaknya.
Sophia masih ingat dengan jelas tuduhan yang dilayangkan Adrian. Pria dingin ini tak segan menuduhnya tanpa bukti.
'Tak sabar menemui Radit, katanya? Hah, aku ingin sekali memukulnya.' batin Sophia.
Sedangkan Adrian kini sibuk dengan pikirannya sendiri. Walau tidak ingin mengakuinya, Adrian merasa kesal saat mendapat penolakan. Padahal dia sudah berbaik hati untuk membelikan apartment. Namun Sophia terus menolak. Satu hal yang cukup pantas untuk menjadi jawaban atas tanda tanya besar yang muncul di dalam kepala Adrian. Sophia pasti merindukan suaminya.
'Hah, persetan dengan ini semua. Dia pasti masih mencintai pria brengsek itu. Padahal dia sudah dikhianati tapi masih mau kembali. Sudah jelas, dia memang tidak melirikku sama sekali.' batin Adrian.